MEA Masuk Desa



“Gimana kang? Udah dapet pekerjaan?”. Ujar Sun pada Kang Kuni
            “Belum Kun, susah dapat gawean di jaman sekarang ini. Apa-apa ini sekarang pake mesin Sun, tenaga orang cuma sebagai tukang parkir thok”. Keluh Kang Kun karena tak kunjung mendapat pekerjaan yang layak.
            “Kan sebentar lagi ada MEA toh Kang, berarti akan gampang toh nantinya?”.
            Lha yo belum tentu Sun, semua kan hgak gampang kayak gitu. Iya kalo kita yang mendapatkan pekerjaan ke luar negeri, jaminan gaji terjamin. Lha kalo kita ndak siapkan Indonesia dijajah lagi?”.
            “Lho, kok dijajah Kang?. Apakah mereka akan menyuruh kita Rodi lagi, kayak jamn dulu itu Kang?”.

            Yo nggak lah Sun, sudah gak jamannya lagi yang seperti itu. Semua itu sekarang jamannya teknologi Sun, jadi mereka gak mungkin jajah kita kayak gitu”.
            “Lha terus giman Kang?”.
            “Kita akan dijajah orang sana itu kayak semua barang yang ada di Indonesia pasti akan di penuhi barang asing Sun. Wortel asing, beras asing, trus daging sapi bule, dll.”.
            “Bukane bagus Kang? Jadi barang kita itu berkelas, bermerek semua. Gak kayak sandal jepitku ini yang mereknya “Melly” kayak nama cewek aja Kang. Kalo ada MEA kan sandal jepitku pasti mereknya Yamaha ato Honda”.
            “Tapi mosok sampean mau semuanya dikuasai orang luar? Kalo dikuasai orang luar terus pasti gak akan ada yang mau membuat sandal japitmu lagi, orang Indonesia mesti jadi pembantu, bukan jadi bosnya. Masak kita mau jadi pembantu teru. Di luar kita sudah jadi pembantu, lha masak iya kita yang hidup disini sudah puluhan tahun mau dijadikan pembantu di negeri sendiri? Apa itu bukan penjajahan Sun?”.
            “Lha tapi kan keren toh Kang? Pasti kita kan kayak orang-orang Korea yang ganteng-ganteng itu, keren-keren, trus resik-resik Kang”.
            “Orang kayak mereka itu penyakiten Sun, penyakitnya banyak”.
            “Nah lho, kenapa lagi itu Kang?”.
            Soale makanan mereka rata-rata tidak menyehatkan. Lebih sehat yang dari Indonesia ini, apalagi yang dari desa. Malah lebih sehat Sun”.
            “Terus kita harus giman Kang?. Kan MEA sebentar lagi toh. Kalo kita mau nolak MEA harusnya kita ikut demo para mahasiswa untuk menyuarakan suara ke pak Presiden toh Kang. Mosok kita akan diam terus”.
            “Ya jangan buru-buru demo Sun, pak Presiden pasti punya renca toh. Tunggu aja Sun, semoga kita gak dijajah lagi”.
            “Siip Kang. Semoga kita gak dijajah lagi”.
            Di atas adalah sebuah percakapan kecil yang terjadi antara Suntono dan Kang Kuni yang sedang sibuk membicarakan MEA. MEA atau Masyarakat Ekonomi Asean adalah sebuah trobosan modern yang terjalin antar negara asean. Hal ini di gagas untuk kemudian dijadikan “alternatif” untuk menyuburkan ekonomi asean. Katanya.
            Tapi, apakah akan seperti itu jika pada tahun 2015 MEA sudah masuk ke Indonesia? Semua tidak ada yang tahu. Semoga saja kita bangsa Indonesia tidak dijajah lagi, seperti yang di harapkan oleh Suntono dan Kang Kuni di atas. Semoga. (Java)

0 Respon:

Posting Komentar